Bedah Buku “Salah Kaprah Aksara Jawa” di Kalurahan Sumberarum, Moyudan

Senin, 21 Juli 2025, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Sleman mengadakan acara bedah buku dengan judul “ Salah Kaprah Aksara Jawa”. Bertempat di Aula Kalurahan Sumberarum, Area Sawah, Sumberarum, Moyudan, Sleman, acara bedah buku yang dihadiri oleh 50 peserta dari PKK, Kader dan KWT se-Kalurahan Sumberarum. Bapak Difa Nuarisapta, S.Pd selaku Carik mewakili Lurah Sumberarum dalam sambutannya menyampaikan bahwa aksara jawa merupakan budaya yang luhur, harapannya Masyarakat Jogja pada khususnya familiar dengan aksara jawa dan dapat membaca aksara jawa dengan baik dan benar.

Ibu Christiana Rini Puspitasari, S.P., M.Si selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Pengelolaan Perpustakaan dalam laporannya juga menyampaikan bahwa aksara jawa masih harus ditingkatkan lagi, perlu dikembangkan lagi muatan lokal yang sesuai dengan slogan “Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, Kuasai Bahasa Asing”. Selanjutnya, Sekretaris DPK Kabupaten Sleman Bapak Rahman Subadi, S.IP., M.Si., mewakili Kepala DPK Kabupaten Sleman dalam sambutannya sekaligus membuka acara secara resmi menyampaikan bahwa aksara jawa sangat bermakna terutama untuk para kasepuhan. Mari bangkitkan lagi aksara jawa.

Acara bedah buku dimoderatori oleh Arif Hidayat, SIP. selaku pustakawan ahli muda DPK Kabupaten Sleman dengan menghadirkan 2 (dua) orang narasumber yang juga merupakan penulis buku “Salah Kaprah Aksara Jawa” yaitu Bapak Syukron Arif Muttaqin, S.E, M.A.P selaku Anggota Badan Anggaran (Banggar) dan Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sleman serta Sekretaris Fraksi PKB dan Bapak Setya Amrih Prasaja, S.S. Dalam pemaparannya Bapak Syukron Arif Muttaqin, S.E, M.A.P menyampaikan bahwa bahasa harus diajarkan dan dibiasakan termasuk dalam menggunakan aksara jawa untuk melestarikan bahasa jawa, jangan sampai wong jawa ilang jawane.

Sedangkan Bapak Setya Amrih Prasaja, S.S memaparkan bahwa perlunya membawa aksara jawa ke dunia digital untuk menarik anak-anak muda belajar aksara jawa. Perlunya Masyarakat memahami aksara jawa agar penulisan bahasa jawa dengan aksara latin bisa benar penulisannya. Acara bedah buku diakhiri dengan sesi tanya jawab oleh peserta bedah buku dengan pertanyaan seputar melestarikan aksara, budaya dan bahasa jawa.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*